IRITASI MATA DAPAT MENYEBABKAN KEBUTAAN PADA TERNAK SAPI
Keterangan Gambar : Para peternak antusias memeriksakan hewan ternak sapi di Pelayanan Perbibitan, Kesehatan Hewan dan Pemeriksaan Kebuntingan yang dilaksanakan di Desa Sungai Bakar Kecamatan Bajuin pada Kamis (24/09).

IRITASI MATA DAPAT MENYEBABKAN KEBUTAAN PADA TERNAK SAPI

Para peternak antusias memeriksakan hewan ternak sapi di Pelayanan Perbibitan, Kesehatan Hewan dan Pemeriksaan Kebuntingan yang dilaksanakan di Desa Sungai Bakar Kecamatan Bajuin pada Kamis (24/09).

“Tolong sekali pak, coba periksakan sapi saya ini, ada satu yang matanya tidak melihat, tidak teratur makan, kadang kalau jalan suka menabrak-nabrak," ucap Syahruni, salah satu peternak yang mendatangi titik kumpul pelayanan dengan membawa serta dua ekor indukan jenis sapi Bali untuk diperiksa kesehatannya.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sapi tersebut mengalami kekeruhan (mata) pada kornea mata. Untuk mencegah sakitnya semakin parah diberikan antibiotik," ujar Abdurrahman Sidiq, Penyuluh Pertanian Kec. Bajuin yang turut terlibat dalam Pelayanan.

"Kami sarankan untuk sementara sapi tersebut dipisahkan dulu dari sapi yang sehat, untuk pencegahan harus menjaga kebersihan kandang, menjaga kualitas pakan sapi, dan mengatur populasi sapi dalam kandang agar tidak terlalu padat," lanjut Sidiq.

Terpisah, Kabid Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Vetriner, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Disnakkeswan Kab Tanah Laut, drh. Taufik, menyampaikan bahwa kekeruhan (mata) pada kornea mata sapi dapat terjadi akibat hal sepele.

"Diawali adanya iritasi mata oleh debu, gesekan ekor, dan bisa pula dikarenakan tergores rumput ataupun ranting. Kerusakan pada kornea ini pada kasus lanjutan, dapat menjadi parah sehingga mengakibatkan kebutaan" jelas Taufik.

Ia juga mengingatkan bahwa penyakit ini dapat merugikan petani jika tidak segera dilakukan tindakan lebih lanjut.

"Berat badan sapi yang terkena akan menurun, dan pengeluaran tambahan untuk biaya pengobatan hingga terjadi penurunan harga jual sapi. Maka dari itu peternak sapi harus mempelajari gejala dan cara penanggulangan penyakit ini," pungkas Taufik. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya