DETEKSI DINI KEBUNTINGAN TERNAK SAPI MELALUI PKB
Keterangan Gambar : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanah Laut, kembali melaksanakan Pelayanan Perbibitan, Kesehatan Hewan dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) di Desa Sabuhur (Trans 100) Kecamatan Jorong, Kamis (03/9)

DETEKSI DINI KEBUNTINGAN TERNAK SAPI MELALUI PKB

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanah Laut, kembali melaksanakan Pelayanan Perbibitan, Kesehatan Hewan dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) di Desa Sabuhur (Trans 100) Kecamatan Jorong, Kamis (03/9)

Melalui teknik Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) maka dapat mendeteksi lebih dini terhadap status kebuntingan, sekaligus mengetahui kondisi reproduksi sapi. Pemeriksaan Kebuntingan dalam pelayanan ini dilakukan melalui palpasi rectal, merupakan cara pemeriksaan yang sederhana, namun membutuhkan keterampilan dan latihan yang intensif sehingga petugas PKB mampu mendiagnosa kebuntingan, sekaligus menentukan umur kebuntingan, mengetahui posisi fetus dan memprediksikan kelahiran. Dengan demikian maka dapat di prediksikan kondisi kebuntingan sapi, sekaligus dapat mencegah kondisi gangguan reproduksi maupun gangguan kelahiran pada sapi saat melahirkan.

Handri Sulistiyo, Kepala Seksi Perbibitan Ternak Disnakkeswan Kab Tanah Laut yang turut serta dalam pelayan ini menjelaskan bahwa dalam sebuah usaha peternakan, kesehatan dan reproduksi ternak menjadi faktor yang sangat penting dalam mendorong jumlah populasi dan pertumbuhan/perkembangan ternak sapi. Selain itu tidak kalah pentingnya ketelatenan para peternak ketika melakukan pemeliharaan ternak sapi selama masa kebuntingan, karena sangat menentukan kecepatan pertumbuhan anak sapi ketika masih dalam kandungan.

Andi, salah satu peternak yang membawa semua ternak sapi nya pada saat pelayanan di Desa Sabuhur.mengatakan beberapa hari yang lalu dirinya sempat kepikiran untuk menjual indukan Sapi Bali miliknya, tapi setelah tadi dibawa ke lokasi pelayanan dan diperiksa oleh para petugas ternyata sedang bunting dan umurnya sudah empat bulan.
"saya akan pelihara dulu sayang kalau dijual sekarang. Harapan kami kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin, dengan demikian kami para peternak jadi lebih bersemangat karena kesehatan ternak sapi bisa terpantau, terlebih lagi kalau bisa mengetahui sapi yang kami pelihara sedang dalam keadaan bunting ”, ujar Andi.

Sari Arbatina, Pengawas Bibit Ternak pada Disnakkeswan Kab Tanah Laut yang pada saat pelayan ini bertugas sebagai Petugas Data Recorder menyampaikan bahwa setelah dilaksanakan Pemeriksaan Kebuntingan terdapat ada 6 ekor ternak sapi yang terdeteksi sedang dalam keadaan bunting, dengan usia kandungan dari 2 sampai 4 bulan. Yang mendapatkan pelayanan Inseminasi Buatan (IB) Gratis sejumlah 7 ekor
Jumlah Akseptor keseluruhan ada 63 ekor, terdiri dari 8 ekor Sapi Jantan, 55 ekor Sapi Betina dan 9 ekor anak sapi (pedet).

Para petugas yang terlibat dalam pelayanan perbibitan kesehatan hewan dan pemeriksaan kebuntingan, selain dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut dan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kec Panyipatan, juga turut serta para Siswa Magang dari SMK-SPP Negeri Pelaihari. (Disnakkeswan / Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya