DISKOPDAG TALA TERUS KAWAL KEBIJAKAN MINYAK GORENG SATU HARGA
Keterangan Gambar : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan Kabupaten Tanah Laut H. Syahrian Nurdin bersama jajarannya melakukan pemantauan dan berdiskusi bersama pedagang terkait harga dan ketersediaan stok minyak goreng di Pasar Manuntung Berseri Pelaihari

DISKOPDAG TALA TERUS KAWAL KEBIJAKAN MINYAK GORENG SATU HARGA

Pelaihari - Menindaklanjuti kabar bahwa masih adanya minyak goreng yang dijual diatas harga yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng pada Pasar Tradisional, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Tanah Laut (Tala) H. Syahrian Nurdin bersama jajarannya melakukan pemantauan langsung harga minyak goreng di Pasar Manuntung Berseri Pelaihari pada Selasa (8/2/2022).


Usai melakukan pemantauan dan berdiskusi bersama beberapa pedagang minyak goreng, H. Syahrian Nurdin menyampaikan bahwa sebagian besar harga minyak goreng di Pasar Manuntung Berseri Pelaihari sudah sesuai dengan ketetapan pemerintah yaitu 14 ribu rupiah per liter.


“Alhamdulillah, hari ini kita melakukan pemantauan minyak goreng satu harga di pasar tradisional dan toko ritel. Setelah berkeliling tadi kami lihat sebagian besar mereka telah menjual minyak goreng pada harga 14 ribu per liter,” kata Syahrian.


Selanjutnya ia menyampaikan saat melakukan pemantauan masih ditemui minyak goreng dengan merk tertentu dijual diatas harga yang ditetapkan. Ini dikarenakan belum adanya refraksi sekaligus ganti rugi harga lama dari pihak pemerintah sehingga pedagang masih menjual sesuai harga beli yang lama.

“Masih ada minyak goreng merk Bimoli yang dijual dengan harga 18 ribu sampai dengan 20 ribu rupiah, ini dikarenakan pedagang membeli barang dengan harga lama, ini akan kita pantau terus sampai kebijakan minyak goreng satu harga bisa berlaku merata sampai ketangan konsumen,” lanjut Syahrian.


Lebih lanjut Syahrian juga mengungkapkan bahwa masih ada sedikit keluhan dari para pedagang terkait ketersediaan stok minyak goreng saat ini. Ia dan pihaknya terus melakukan koordinasi kepada pihak terkait sehingga kedepannya distribusi minyak goreng kembali lancar dan ketersediaan stok dapat teratasi.


“Ketersediaan stok minyak goreng masih tidak terlalu banyak, ini akan menjadi perhatian kami. Kami berharap kepada distributor yang melayani wilayah Tala agar memberikan suplai minyak goreng yang lebih banyak lagi untuk melayani keperluan masyarakat dengan harga yang telah ditetapkan berdasarkan instruksi Kementerian Perdagangan,” 


Secara kompak dua pedagang minyak goreng Muhammad Noor dan Saudi mengungkapkan bahwa mereka telah menjual sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah yaitu 14 ribu rupiah per liter.


 “Ditempat saya menjual minyak goreng dengan harga 14 ribu rupiah per liter dengan merk tawon. Sedangkan merk Kelapa Mas dan Fitri dijual dengan harga 13 ribu rupiah tapi isinya cuma 900 mili liter,” kata Muhammad Nor


 “Disini kami menjual minyak goreng merk Alif dan Tropical dengan harga 14 ribu rupiah. Adapula merk Kelapa Mas dan Fitri, tetapi hari ini stok merk Tropical dan Fitri lagi kosong. Merk Fitri yang ada hari ini isi 450 mili liter,” kata Saudi


Selain itu, suara senada juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang yang menjual berbagai macam merk minyak goreng yaitu Hilman Sa’dudin. Ia ungkapkan bahwa minyak goreng yang sudah di refraksi dan ganti rugi harga lama oleh pemerintah, dijual dengan harga sesuai peraturan. Walaupun harga sudah normal, ia sampaikan pula bahwa masih ada beberapa masyarakat yang mau membeli minyak goreng secara berlebihan, oleh karena itu ia berlakukan batas jumlah maksimal pembelian di tokonya.


“Dari semua merk minyak goreng yang kami jual, Alhamdulillah sembilan puluh persen sudah di refraksi sekaligus ganti rugi harga lama dari pemerintah. Dengan adanya ganti rugi harga lama ini, sejak saat itu kami menjual dengan harga 14 ribu per liter. Kondisi saat ini masih ada yang mau membeli minyak goreng secara berlebihan untuk menimbun, jadi kami batasi setiap pembelian maksimal dua liter perhari,” ungkap Hilman.


Pemantauan ketersediaan stok dan harga minyak goreng tidak hanya dilakukan di pasar tradisional, Diskopdag Tala juga melakukan pemantauan di toko ritel yang ada di Pelaihari kota. Upaya untuk memastikan minyak goreng satu harga dengan ketersediaan stok yang cukup akan terus dilakukan oleh Diskopdag Tala sampai kebijakan satu harga minyak goreng dapat merata. (Diskominfo Tala).

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya