Jambore Pemuda Kalsel 2025, Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Solusi Nyata
Jambore Pemuda Kalsel 2025, Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Solusi Nyata
Pelaihari- Sekretaris Daerah Tanah Laut (Tala) Ismail Fahmi menyampaikan Jambore Pemuda Kalsel menekankan pentingnya Kolaborasi dan solusi nyata. Hal tersebut Ia sampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Jambore Pemuda Kalsel di RTH Kijang Mas, Rabu (19/11/2025)
"Tala khususnya, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) pada umumnya, kaya akan potensi alam. Namun, kita juga perlu membangun indeks pembangunan pemuda dan kemanusiaan. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan bertukar informasi, lalu menghasilkan program konkret yang bermanfaat untuk daerah masing-masing,” kata Ismail Fahmi.
Dalam sambutannya, Sekda Ismail Fahmi menyampaikan bahwa jambore ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat silaturahmi dan persaudaraan antar pemuda se-Kalsel. Lebih dari itu, forum ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memecahkan berbagai permasalahan pemuda saat ini.
“Pemuda harus berdaya saing, berkolaborasi, dan memiliki kepekaan sosial untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kepemudaan di daerah masing-masing,” tegas Ismail Fahmi di hadapan para peserta.
Jambore yang berlangsung selama empat hari, dari 19 s.d 22 November 2025 ini, diikuti oleh perwakilan pemuda dari 13 kabupaten dan kota se-Kalsel. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Kalsel serta Kadispora Tala.
Total peserta yang hadir dalam jambore ini berjumlah 140 orang, dengan rincian masing-masing kabupaten/kota mengirimkan sembilan peserta dan satu orang pendamping.
Ismail Fahmi juga menekankan pentingnya penguatan kemampuan literasi digital dan semangat berinovasi di kalangan pemuda. Ia berpesan agar para peserta dapat menjadi duta yang mampu membawa nama baik kabupaten asalnya.
“Teruslah berkarya dan memberi manfaat bagi setiap insan. Jadilah energi positif bagi pembangunan pemuda daerah,” tutupnya penuh semangat.
Jambore Pemuda Daerah Kalsel 2025 ini tidak hanya berisi kegiatan seremonial, tetapi juga diisi dengan berbagai diskusi, workshop, dan pertunjukan seni budaya tradisional yang bertujuan mengatasi permasalahan pemuda serta meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda Kalsel