Bupati dan Wabup Dikukuhkan sebagai Orang Tua Asuh Program GENTING
Pelaihari – Komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dalam menurunkan angka stunting dan membangun keluarga berkualitas kembali ditegaskan dalam rangkaian kegiatan penting yang digelar pada Rabu (14/05/2025) di aula Sarantang Saruntung Pelaihari. Kegiatan yang berlangsung khidmat ini mencakup dua agenda utama: pengukuhan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Laut sebagai Ayah dan Bunda Asuh Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), serta pembukaan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting.
Dalam acara tersebut, Bupati Tanah Laut H Rahmat Trianto bersama Wakil Bupati HM Zazuli, Ketua TP PKK Hj Dian Rahmat, dan Ketua GOW Hj Wiwie Zazuli secara resmi dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Asuh oleh Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan. Pengukuhan ini menjadi simbol komitmen pimpinan daerah dalam mengawal program percepatan penurunan stunting secara terstruktur dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Kalsel Farah Adibah, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Tanah Laut dalam mendukung program nasional itu. Ia menekankan bahwa Tanah Laut memiliki potensi besar untuk menjadi contoh nasional dalam pembangunan keluarga.
“Tanah Laut memiliki harapan hidup tertinggi di Kalimantan Selatan. Oleh sebab itu, kami mengusulkan daerah ini sebagai percontohan program pembangunan keluarga menuju Generasi Emas 2045,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan data terbaru dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menunjukkan bahwa angka stunting di Kalimantan Selatan mengalami penurunan dari sekitar 24% menjadi 22%, hasil dari kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat.
Kemudian, Bupati H Rahmat Trianto, secara resmi membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting dan menyampaikan pesan penting terkait peran strategis seluruh elemen dalam menanggulangi stunting.
“Stunting ini dampaknya bukan hari ini, tapi 5 sampai 20 tahun ke depan. Ini terkait langsung dengan kualitas manusia, angka kemiskinan, dan daya saing bangsa. Karena itu, intervensi harus berbasis data yang akurat agar tepat sasaran,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa penanganan stunting tidak hanya soal kesehatan, melainkan juga berkaitan dengan kemiskinan, pernikahan usia dini, dan kurangnya edukasi tentang gizi.
Pengukuhan sebagai orang tua asuh anak-anak berisiko stunting menurutnya bukan sekadar seremoni simbolis, tetapi bentuk nyata komitmen moral dan teladan bagi masyarakat.
“Peran ini menjadi pondasi awal untuk menggerakkan seluruh pihak agar lebih peduli dan terlibat aktif,” tambahnya.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan penyerahan bantuan secara simbolis dari Bank Kalsel Cabang Pelaihari dan Baznas Tanah Laut kepada keluarga berisiko stunting. Bantuan berupa paket nutrisi dan dua unit jamban layak diserahkan kepada Kepala Desa Kandangan Baru sebagai bentuk kolaborasi antar-lembaga.
Di akhir sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh KB, petugas lapangan, serta seluruh mitra yang terus konsisten melakukan edukasi dan pendampingan keluarga. (Diskominfostasan Tala)