PENINGKATAN KASUS DBD DI UPT PUSKESMAS TAJAU PECAH
Keterangan Gambar : Kasus DBD mulai meningkat sejak awal tahun 2020 di UPT Puskesmas Tajau Pecah. Hal ini seiring meningkatnya curah hujan yang membuat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak secara pesat, terutama di tempat-tempat yang banyak genangan air.Selasa (11/2)

PENINGKATAN KASUS DBD DI UPT PUSKESMAS TAJAU PECAH

Kasus DBD mulai meningkat sejak awal tahun 2020 di UPT Puskesmas Tajau Pecah. Hal ini seiring meningkatnya curah hujan yang membuat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak secara pesat, terutama di tempat-tempat yang banyak genangan air.

Salah satu perawat pemegang program DBD pada UPT Puskesmas Tajau Pecah Edi Seskowanto. Amk, Selasa (11/2) di temui di sela-sela kesibukannya mengatakan pasien yang terduga dan positif DBD di Puskesmas Tajau Pecah ini sejak awal Januari sampai memasuki bulan Februari berjumlah 24 pasien. Namun baru-baru ini ada 2 orang yang suspect dbd sehingga yang dirawat saat ini ada 26 pasien dari 14 desa di Kecamatan Batu Ampar. Dari sekian jumlah pasien yang ada di Puskesmas Tajau Pecah ini kebanyakan dari desa Ambawang.

Edi juga mengatakan saat ini Kepala Puskesmas Tajau Pecah terjun langsung ke desa Ambawang untuk melakukan fogging sehingga tidak ada ditempat.

Seiring meningkatnya pasien yang masuk melebihi kapasitas ruang rawat membuat UPT Puskesmas Tajau Pecah berinisiatif dan berkoordinasi dengan camat setempat bekerjasama dengan BNPB Tanah Laut mendirikan tenda darurat demi mencukupi tempat perawatan yang digelar dihalaman Puskesmas perawatan inap Tajau Pecah.

Sunaryanto salah seorang keluarga pasien saat di wawancarai Diskominfo di dalam ruang perawatan tenda darurat mengutarakan dengan adanya tambahan ruang perawatan di tenda BNPB ini sangat membantu sekali, setidaknya keluarganya tidak harus dirawat di lantai los Puskesmas.

"Kalo menurut saya di tenda terasa tidak pengap dan lebih adem", ungkap Sunaryanto sambil tersenyum.

UPT Puskesmas Tajau Pecah terus berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan untuk kenyamanan pasien dan keluarga pasien, dan sampai saat ini semua pasien dapat ditangani dengan baik tidak ada kendala, keluhanpun tidak ada dari pasien maupun keluarga pasien.

Harapannya masyarakat kembali menggalakkan 3M plus untuk memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk.(Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya