Pemerintah Cabut Larangan Ekspor CPO, DPRD dan Dinas Pertanian Tapin Kunjungi Distanhorbun Tala

Pemerintah Cabut Larangan Ekspor CPO, DPRD dan Dinas Pertanian Tapin Kunjungi Distanhorbun Tala

PELAIHARI - Sejak 23 Mei 2022 lalu, kebijakan pemerintah tentang larangan ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya resmi dicabut. Dibukanya kembali keran ekspor ini ditanggapi oleh DPRD dan Dinas Pertanian Kabupaten Tapin dengan melakukan kunjungan ke Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanah Laut (Tala). Kunjungan dipimpin Wakil Ketua DPRD Tapin H. Muchtar dan disambut langsung oleh Kepala Distanhorbun M. Faried Widyatmoko di ruang kerjanya, Senin (20/6/2022).
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Tapin Ikyani menyampaikan tujuan mengapa mereka mengkaji langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tala menyikapi pencabutan kebijakan ini.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana langkah-langkah Distanhobrun Tala menyikapi tentang pencabutan larangan ekspor kelapa sawit dan kecukupan CPO dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng,” kata Ikyani.
Ikyani juga menyampaikan apresiasi kepada Distanhorbun Tala karena dianggap mampu dan berhasil dalam pengembangan baik kelapa sawit rakyat maupun perusahaan.
“Tala merupakan salah satu kabupaten yang berhasil terkait pengembangan kelapa sawit dan memilki banyak perusahaan sawit hingga pengolahnya. Semoga setelah ini kami bisa menerapkan apa yang ada di Tala terutama terkait masalah perusahaan yang belum menerapkan kewajiban 20% membangun total lahan plasma,” kata Ikyani.
Kepala Distanhorbun M. Faried Widyatmoko menyatakan bahwa Tala dengan luas kebun kelapa sawit lebih kurang 100 ribu hektar relatif mampu mencukupi kebutuhan CPO bagi pabrik kelapa sawit. Ia berharap dengan luasan tersebut, kedepan akan ada pabrik minyak goreng di Tala.
“Selama ini, CPO hasil kebun kelapa sawit di Tala juga dijual ke daerah luar seperti Kabupaten Tanah Bumbu hingga keluar pulau Kalimantan. Semoga kedepan ada yang berinvestasi membangun pabrik minyak goreng di Tala,” kata Faried.
Menurutnya, kunjungan ini selain berbagi ilmu dan pengalaman, juga sebagai pemacu bagi jajarannya terus mengembangkan perkebunan kelapa sawit hingga mampu menghasilkan tandan buah segar (TBS) berkualitas dan diperhitungkan.
"Kami menyambut baik kunjungan terkait pengembangan tanaman kelapa sawit ini, tentu ini juga menjadi tantangan kita terus semakin mengembangkan kelapa sawit agar menghasilkan TBS yang dapat diperhitungkan di Kalimantan Selatan (Kalsel),” pungkasnya. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya