PELEPASAN PESERTA KARANTINA
Keterangan Gambar : Kesembuhan merupakan harapan bagi seseorang yang menderita sakit, apalagi pernyataan sembuh ini disampaikan pada penderita Covid-19 dan orang reaktif yang dalam masa penantian menunggu hasil tes swab. Seperti halnya yang terjadi pada hari ini Kamis (25/06), Setelah melalui proses perawatan dan karantina di fasilitas khusus, sebanyak 20 orang yang terdiri dari terkonfirmasi positif dan reaktif rapidtes di pulangkan dari fasilitas khusus

PELEPASAN PESERTA KARANTINA

Kesembuhan merupakan harapan bagi seseorang yang menderita sakit, apalagi pernyataan sembuh ini disampaikan pada penderita Covid-19 dan orang reaktif yang dalam masa penantian menunggu hasil tes swab.

Seperti halnya yang terjadi pada hari ini Kamis (25/06), Setelah melalui proses perawatan dan karantina di fasilitas khusus, sebanyak 20 orang yang terdiri dari terkonfirmasi positif dan reaktif rapidtes di pulangkan dari fasilitas khusus.

Koordinator Bidang Kesehatan pada Gugus Tugas Covid - 19 Amy Hasan saat dikonfirmasi menyampaikan, dari 20 orang yang dilepas hari ini terdiri dari 16 orang yang reaktif sudah dinyatakan negatif dan 4 orang terkonfirmasi covid 19 dinyatakan sembuh, 20 orang tersebut sudah melewati serangkaian tes swab sebanyak dua kali dan hasilnya sudah menunjukkan negatif.

Amy Hasan juga mengungkapkan bahwa dari 4 orang terkonfirmasi positif yang hari ini dinyatakan sembuh 3 diantaranya adalah dari tenaga kesehatan.

Dari informasi yang didapatkan peserta karantina yang dilepaskan hari ini 8 orang dari Kecamatan Batu Ampar, 1 orang dari Kecamatan Bati bati, 2 orang dari Kec. Jorong, , 1 orang dari Kec. Kintap, Kec. Pelaihari 1 orang, Bumi Makmur 2 orang, Kurau 1 orang, dan Kecamatan Bajuin 1 orang dan 3 orang dari tenaga kesehatan.

Amy Hasan juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Terkait masyarakat yang takut untuk di rapidtes, Amy menyampaikan bahwa jangan takut untuk di rapidtes, karena masyarakat yang rapidtesnya reaktif bisa mengajukan isolasi mandiri, namun harus ada persetujuan dari masyarakat sekitar dia tinggal dan disetujui oleh Ketua RT/Kepala Desa setempat, diketahui Camat serta Kepala Puskesmas untuk pemantauan berikutnya. Namun lebih disarankan untuk mengikuti karantina di fasilitas khusus karena memiliki standart yang lebih baik dan meyakinkan daripada mandiri dirumah.

" Semakin cepat terdeteksi semakin cepat ditangani dan semakin cepat penyembuhannya", tutup Amy.

Pemulangan di fasilitas khusus ini dilepas oleh Kepala Fasyansus Zainal Abidin dan Koordinator Karantina Kabupaten Rafiki Effendi. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya