Membanggakan! Deklarasi Desa Damai Telah Diikuti Dua Desa di Tala, Ini Se-Kalsel, Bahkan Se-Kalimant
Keterangan Gambar : Penandatanganan Deklarasi Desa Damai

Membanggakan! Deklarasi Desa Damai Telah Diikuti Dua Desa di Tala, Ini Se-Kalsel, Bahkan Se-Kalimant

Bajuin - Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) kini telah memiliki dua desa yang mengikuti Program Deklarasi Desa Damai. Terbaru, Desa Pemalongan, Kecamatan Bajuin melakukan deklarasi program milik Wahid Foundation ini di halaman kantor desa pada Rabu (28/2/2024). Sebelumnya, program serupa telah dilaksanakan di Desa Handil Birayang Bawah (HBB), Kecamatan Bumi Makmur, Tala sekitar dua tahun yang lalu tepatnya pada 28 Maret 2022. 

Adanya deklarasi desa damai di Pemalongan yang sebagian besar dimotori anak-anak muda setempat ini menandakan bahwa saat ini hanya ada dua desa yang telah menjalankan program ini tidak hanya untuk cakupan se-Tala, ini sudahse-Kalsel, bahkan juga se-Kalimantan.

Kepala Desa Pemalongan, Sugiannoor, mengaku bersyukur karena desa yang ia pimpin mampu menjadi bagian dalam program ini

“Ini sebuah kebanggaan juga bagi masyarakat kami khususnya, desa kami bisa menjadi percontohan sebagai desa damai,” ucap Sugiannoor dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.

Sepanjang proses persiapan hingga akhirnya sampai pada waktu deklarasi, Wahid Foundation turut menggandeng Lembaga Kajian, Keislaman, dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin dalam membimbing anak-anak muda Desa Pemalongan guna memahami  tujuan hingga dampak positif adanya program ini.

“Kami juga berterimakasih kepada LK3 Banjarmasin, beragam program pembelajaran telah diterima oleh pemuda-pemudi Desa Pemalongan,” sambung Sugiannoor.
 
Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi menyebutkan, program ini sulit terwujud tanpa bantuan berbagai pihak seperti LK3 Banjarmasin hingga Organisasi Mission 21 sebagai bagian dari mitra Wahid Foundation dalam mempersiapkan anak-anak muda di Desa Pemalongan menjadi lebih baik.

“Bahkan, anak-anak muda di sini juga menjadi bagian dalam Gus Dur School for Peace (GDSP) untuk membentuk aktor-aktor perdamaian baru,” tambah Hamdi. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya