KUA PELAIHARI: NIKAH PALING BANYAK DI BULAN RAMADHAN DAN PASCA IDUL ADHA
Keterangan Gambar : Ketika merencanakan pernikahan banyak pasangan yang ingin menggelar momen spesial tersebut di tanggal cantik atau unik dan tidak akan terulang di tahun-tahun berikutnya. Namun keadaan berbeda terlihat di Kantor Urusan Agama (KUA) Pelaihari. Sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak se Kabupaten Tanah Laut, sampai Rabu sore (8/1

KUA PELAIHARI: NIKAH PALING BANYAK DI BULAN RAMADHAN DAN PASCA IDUL ADHA

Ketika merencanakan pernikahan banyak pasangan yang ingin menggelar momen spesial tersebut di tanggal cantik atau unik dan tidak akan terulang di tahun-tahun berikutnya. Namun keadaan berbeda terlihat di Kantor Urusan Agama (KUA) Pelaihari. Sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak se Kabupaten Tanah Laut, sampai Rabu sore (8/1) tercatat ada 6 pasang calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan di bulan Januari dan Maret 2020, sedangkan bulan Februari yang memiliki tanggal paling unik ternyata masih sepi peminat.

Tanggal-tanggal unik di tahun 2020 diantaranya Minggu 2 Februari 2020 (02-02-2020), Sabtu 22 Februari 2020 (22-02-2020), Sabtu 4 April 2020 (04-04-2020), Sabtu 10 Oktober 2020 (10-10-2020), Minggu 22 November 2020 (22-11-2020), Sabtu 12 Desember 2020 (12-12-2020).

Salah satu pasangan calon pengantin yang sedang mengurus pernikahan di KUA Pelaihari mengaku tidak memilih tanggal cantik di hari pernikahan mereka beberapa minggu lagi. Mereka menjelaskan bahwa pilihan tanggal ditentukan oleh keluarga setelah dilakukan perhitungan hari kecocokan dengan adat banjar.

H. Bahrul Ilmi, S. Ag, selaku Penghulu Fungsional bersama Dra. H. Ramlah dari Tata Usaha Kantor Urusan Agama Kecamatan Pelaihari kepada Diskominfo Tala turut menjelaskan, berdasarkan data tahun 2019 memang pasangan pengantin paling banyak terdaftar bukan pada tanggal cantik tetapi pada hari Jumat. Sedangkan dalam rentang satu tahun biasanya pernikahan paling banyak terlaksana di bulan ramadhan dan bulan pasca hari raya Idul Adha.

"Yang penting pihak pengantin siap, maka kami siap melayani," ujar H. Bahrul.

Lebih lanjut H. Bahrul berpesan terkhusus para calon pengantin yang mengurus administrasi pernikahan agar diperhatikan kelengkapan dan kesesuaian nama pada berkas-berkas yang diperlukan, mengingat hal tersebut sering terjadi ketika mengumpulkan persyaratan.

Selain itu H. Bahrul juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak buru-buru menyerah dalam proses administrasi diawal kemudian akhirnya memilih menikah siri, karena jika sudah terlanjur menikah siri kemudian memiliki anak maka proses kedepannya akan lebih susah.

"Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian, inilah ujian cinta," ujar Ramlah menambahkan. (Diskominfo)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya