UPAYA SEJAHTERAKAN PETANI KARET TALA MELALUI UPPB
Keterangan Gambar : Jumlah unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (Bokar) di Tanah Laut sampai tahun 2020 ini ada 16 unit. Distanhorbun Tala berupaya menambah kembali Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di tahun 2021 menjadi 20 unit. Demikian disampaikan Plt Kadistanhorbun Tala H. Akhmad Hairin dalam Rapat Evaluasi Tahunan Stakeholder Perkebunan pada sektor karet, di Aula Distanhorbun, Jum'at (20/11).

UPAYA SEJAHTERAKAN PETANI KARET TALA MELALUI UPPB

Jumlah unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (Bokar) di Tanah Laut sampai tahun 2020 ini ada 16 unit. Distanhorbun Tala berupaya menambah kembali Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di tahun 2021 menjadi 20 unit. Demikian disampaikan Plt Kadistanhorbun Tala H. Akhmad Hairin dalam Rapat Evaluasi Tahunan Stakeholder Perkebunan pada sektor karet, di Aula Distanhorbun, Jum'at (20/11).

Rencana penambahan UPPB tersebut sebagai upaya serius Pemkab Tala dalam mensejahterakan petani karet. Memiliki peran sebagai wadah para petani karet, UPPB memberikan manfaat dalam meningkatkan mutu bokar petani melalui pemasaran bersama, meningkatkan posisi tawar bagi petani, dan media komunikasi petani agar dapat turut serta dalam program pengembangan karet rakyat.

"Kita ingin menghimpun dan mempersatukan para petani karet dalam satu wadah bernama UPPB. Salah satu keuntungannya nilai tawar bokar bisa lebih tinggi saat dijual langsung ke perusahaan, sehingga ini akan lebih menguntungkan petani karet kita", ungkap Hairin.

Lebih lanjut Hairin menyampaikan bahwa harga karet di Tanah Laut saat ini mencapai Rp. 8.000 hingga Rp. 10.000. Ini tidak lepas dari peran UPPB yang menjaga kualitas bokar dan harga tawar dari petani ke perusahaan. Melalui UPPB, petani karet bisa terhindar dari permainan harga oknum tengkulak.

Senada dengan Hairin, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Prov. Kalsel yang diwakili oleh Kasi Pengolahan dan Mutu Alpianor turut mendukung para pengurus UPPB Tala demi tercapainya kesejahteraan petani karet.

"Dengan tergabungnya para petani karet dalam UPBB, kita dari provinsi juga akan lebih mudah memberikan pengawalan, pembinaan, dan pendampingan", ujarnya.

Ketua Asosiasi UPPB Kalsel Wilayah 4 (Tala, Tanbu, dan Kotabaru) yang juga sebagai Ketua UPPB Katya Tani Desa Kebun Raya Kec. Kintap R. Agus Kharison menyampaikan apresiasi atas dukungan dan upaya Distanhorbun dalam mensejahterakan petani karet. Ia pun menyampaikan bahwa keuntungan yang didapat dari pemasaran karet melalui UPPB memang lebih baik.

"Pembinaan dari dinas kabupaten hingga pusat diharapkan terus berlanjut secara berkala. Melalui binaan pada UPPB, petani karet kita sekarang sudah bisa menjual langsung ke perusahaan dan mendapat keuntungan lebih daripada melalui perantara non UPPB", pungkasnya. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya