RUMAH DONGENG DISPUSIP TALA UNTUK MENGHIBUR ANAK-ANAK TANAH LAUT
Keterangan Gambar : Melebarkan sayap pelayanan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Laut bersiap membuat program Rumah Dongeng. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Laut, A.M. Rhoedy Erhansyah, pada Senin (16/11) di Ruang Perpustakaan Dispusip Tala.

RUMAH DONGENG DISPUSIP TALA UNTUK MENGHIBUR ANAK-ANAK TANAH LAUT

Melebarkan sayap pelayanan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Laut bersiap membuat program Rumah Dongeng. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Laut, A.M. Rhoedy Erhansyah, pada Senin (16/11) di Ruang Perpustakaan Dispusip Tala.

Selama ini Dispusip Tala sudah memiliki program pelayanan dongeng untuk anak-anak yang berkunjung ke perpustakaan. Namun, mengingat adanya pandemi maka pihaknya berencana akan memberikan pelayanan dongeng dengan jangkauan wilayah yang lebih luas di Tanah Laut.

Hingga saat ini Rumah Dongeng sudah memiliki 4 orang pendongeng berpengalaman. Salah satunya adalah Soekma Wijaya. Sebagai salah satu anggota di Rumah Dongeng, pria yang pernah dinobatkan sebagai peserta terbaik pada Bimtek Dongeng Kemendikbud RI 2018 itu pun turut menyambut baik program Dispusip Tala.

"Adanya Rumah Dongeng di Tanah Laut, sangat menyenangkan, saya sangat terkesan karena melihat berbagai macam komunitas yang sudah ada, ini komunitas yang cukup berbeda, karena ini wadah orang kreatif untuk menghibur anak-anak," tuturnya.

Penggagas komunitas pendongeng Kukuruyuk Tanah Laut itu juga memaparkan rencana Rumah Dongeng jika sudah aktif nanti.

"Kami rencananya di awal akan menanamkan sejarah Tanah Laut, supaya mereka tahu bagaimana proses terbangunnya Tanah Laut tapi dalam kajian yang sangat ringan, supaya mereka mudah mencerna saat kami mendongeng," ujarnya.

Diketahui lebih lanjut, Rhoedy turut menjelaskan nantinya Rumah Dongeng akan siap memberikan bantuan untuk wilayah terdampak bencana khususnya pada anak-anak yang memerlukan hiburan dari pendongeng.

"Dengan adanya rumah dongeng ini, bisa memberikan bantuan edukasi kepada anak usia dini bahwa kita ikut merasakan yang terkena bencana. Nanti kita beri edukasi juga, bahwa dongeng bukan sekedar dongeng, kita sisipi ke arah cerita pendidikan bersifat materi, pelajaran, mungkin juga untuk sifat akhlak, sehingga mereka secara tidak langsung bisa membangun karakter, tidak melalui pendidikan formal saja, karena biasanya anak-anak lebih suka melalui cerita seperti ini," pungkasnya.

Rhoedy juga menyampaikan bahwa kegiatan Rumah Dongeng saat ini masih dalam tahap proses pendataan pendongeng yang ada di Tanah Laut. Terdata baru ada empat orang pendongeng yaitu Soekma Wijaya, Bunda Yanti, Rahma, dan Hadanihat. Kegiatan aktif diperkirakan akan dimulai pada tahun 2021 mendatang. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya