RATUSAN TERNAK SAPI MENDAPATKAN LAYANAN KESEHATAN DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN KINTAP
Keterangan Gambar : Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan berkerjasama dengan Pemkab Tanah Laut melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanah Laut, kembali melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan Terpadu di Desa Mekar Sari Kecamatan Kintap, Rabu (19/08). Masyarakat sangat antusias mendatangi tempat pelayanan kesehatan hewan terpadu ini dengan membawa ternak masing masing yang keseluruhan berjumlah lebih dari 200 ekor.

RATUSAN TERNAK SAPI MENDAPATKAN LAYANAN KESEHATAN DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN KINTAP

Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan berkerjasama dengan Pemkab Tanah Laut melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanah Laut, kembali melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan Terpadu di Desa Mekar Sari Kecamatan Kintap, Rabu (19/08). Masyarakat sangat antusias mendatangi tempat pelayanan kesehatan hewan terpadu ini dengan membawa ternak masing masing yang keseluruhan berjumlah lebih dari 200 ekor.

drh Taufik, Kabid Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Vetriner, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Disnakkeswan Kab Tanah Laut, menyampaikan bahwa layanan terpadu gratis ini berupa cek kesehatan hewan, suntik vitamin, pemberian obat cacing dan pemeriksaan alat reproduksi ternak sapi.
"Selain itu kami dari Disnakkeswan Kab Tanah Laut melalui kegiatan ini juga menyampaikan pentingnya pencegahan diare pada pedet (anak sapi) kepada para peternak, karena pedet sangat rawan terjangkit penyakit khususnya diare," ungkapnya.

Pada ternak sapi yang dipelihara di ladang gembalaan, kejadian diare lebih banyak disebabkan karena infeksi lingkungan yang masuk atau berada di sekitar ke puting susu induk. Lingkungan kotor, lembab dan becek di kandang penggembalaan atau kandang intensif sangat potensial menjadi penyebab diare.

Kejadian diare bertambah parah apabila kondisi lingkungan becek dan kotor. Sering juga ditemukan pedet yang bermain di sekitar lahan sawit, minum air di selokan, kubangan, ataupun parit parit yang ada dan berujung diare.

Gejala utama yang ditimbulkan adalah feses yang terlalu encer. Pada diare tingkat berat disertai dehidrasi, lemah, lesu, nafsu makan turun, minum kadang ada atau tidak, dan terlihat kotor disekitar rectum dan bercampur darah.

Handri Sulistiono, selaku Kepala Seksi Perbibitan Ternak Disnakkeswan Kab Tanah Laut menambahkan hari ini pelayanan dilakukan dengan didukung 16 orang petugas dari Disnakkeswan Kab Tanah Laut yang dibagi beberapa tim untuk melakukan pelayanan di 7 titik lokasi.

Pada pelayanan di Desa Mekar Sari kali ini ternak sapi yang dibawa ke lokasi pelayanan oleh para peternak, lebih dominan jenis sapi yang dipelihara yaitu jenis Sapi Bali. Terdata dalam catatan petugas data recorder ada 22 ekor akseptor yang terdiri dari 31 ekor Sapi Jantan, 168 ekor Sapi Betina dan pedet (anak sapi) 23 ekor. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam Pelayanan Kesehatan Hewan Terpadu ini ada 48 ekor Sapi diketahui dalam kondisi Bunting.

Dijadwalkan untuk layanan berikutnya di Desa Karang Rejo Kecamatan Jorong pada Hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020, diharapkan kepada segenap peternak di desa tersebut memanfaatkan momen ini untuk membawa ternak sapinya agar diperiksa, dengan harapan kesehatan hewan ternak sapi dapat terpantau dengan baik. (Disnakkeswan / Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya