PULUHAN GURU DI KABUPATEN TANAH LAUT LOLOS SELEKSI MENJADI CALON GURU PENGGERAK PROGRAM KEMENDIKBUD
Keterangan Gambar : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut menggelar Lokakarya I untuk Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (14/11) di Aula Disdikbud Tala

PULUHAN GURU DI KABUPATEN TANAH LAUT LOLOS SELEKSI MENJADI CALON GURU PENGGERAK PROGRAM KEMENDIKBUD

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut menggelar Lokakarya I untuk Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (14/11) di Aula Disdikbud Tala.

Acara dibuka oleh Sugeng Kabid Ketenagaan mewakili Kepala Dinas Dikbud Tala dan Dr. Lina Herlina, MED, selaku Penanggung Jawab Calon Guru Penggerak Tanah Laut sekaligus PPPPTK (Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Bidang Ipa pada Kemendikbud.

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

Penanggung jawab Calon Guru Penggerak Tala, Dr. Lina Herlina, M.E.D., menjelaskan bahwa kegiatan tersebut akan menghasilkan guru hebat.

"Outputnya ini mencetak guru hebat. Guru penggerak lulus sembilan bulan otomatis akan menjadi calon pemimpin, bisa calon pemimpin di komunitasnya seperti MGMP, bisa menjadi pemimpin di sekolahnya, bisa menjadi calon kepala sekolah," ujarnya

Sementara itu, Savina Melia, M.Si selaku fasilitator PGP dan Fasilitator Widyaswara P4TK IPA Kemendikbud yang turut berhadir menyebutkan bahwa kegiatan lokakarya I tersebut merupakan pemantapan dari materi daring yang sudah diikuti calon guru penggerak sejak pertengahan Oktober 2020 lalu. Sampai 8 bulan berikutnya ia menyebutkan akan dilakukan 8 kali lokakarya.

Terkait dengan materi ia juga menjelaskan akan pada pendidikan guru penggerak tahap 1, terdapat 4 modul Program Guru Penggerak yaitu paket berisi tentang paradigma dan visi guru penggerak, yang akan dipelajari sampai dengan bulan Desember. Pada tahap berikutnya di tahun 2021, Calon Guru Penggerak akan difasilitasi dalam mempelajari modul tentang Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.

Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan on-the job-training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah, sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas.

"Sampai satu bulan ini, sudah dua modul yang dipelajari dari empat modul. Paket 1 akan akan dipelajari sampai dengan pertengahan Desember," ujarnya.

Lebih lanjut, Sugeng selaku Kabid Ketenagaan pada Disdikbud Tala yang mewakili Kepala Dinas Dikbud Tala turut menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan program guru penggerak yang dapat dilaksanakan di Tanah Laut.

"Total ada 5000 guru di Tanah Laut, ada 500an yang mengikuti seleksi, ternyata yang lolos pertama ada 78, dan akhirnya yang lolos tahap kedua ada 48 Calon Guru Penggerak. Berarti ada 10% yang lolos dari yang mengikuti seleksi di Tanah Laut, dan saya katakan hanya 1% guru di Tanah Laut yang lolos menjadi calon Guru Penggerak dari semua guru di Tanah Laut, prosesnya ketat sekali, ini adalah guru-guru pilihan," ujarnya.

Sugeng juga mengungkapkan bahwa di Kalimantan Selatan hanya ada dua Kabupaten yang terpilih dari pusat untuk melaksanakan program guru penggerak yaitu Kab. Tabalong dan Kab. Tanah Laut.

"Pastinya ada alasan kenapa kita mendapatkan kesempatan ini, tapi alasannya tidak pernah disampaikan pada kami, yang jelas kami senang sekali karena ini adalah sebuah program pusat yang baik untuk kita. Harapannya ada perubahan di Tanah Laut, ada transformasi pendidikan," pungkasnya. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya