PERPANJANG JAM PELAYANAN, DISPUSIP TALA RAYU PENGUNJUNG DENGAN KEDAI KOPI DI PERPUSTAKAAN

PERPANJANG JAM PELAYANAN, DISPUSIP TALA RAYU PENGUNJUNG DENGAN KEDAI KOPI DI PERPUSTAKAAN

PELAIHARI - Pengunjung perpustakaan bertambah dua kali lipat setelah kehadiran kedai kopi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Laut (Dispusip Tala). Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Perpustakaan, Andra Eka Putra, pada Dispusip Tala, Rabu (2/6). 

Andra menjelaskan bahwa kedai telah dibuka sejak lima hari yang lalu.

"Sebelumnya rata-rata 20 pengunjung perhari, sejak kami buka (kedai kopi), rata-rata ada 40 pengunjung setiap harinya," ujar Andra.

Naiknya jumlah pengunjung tersebut dikatakan Andra memang menjadi tujuan utama agar minat literasi masyarakat di Tanah Laut semakin meningkat. 

Terlebih saat ini jam pelayanan perpustakaan semakin diperpanjang. Pelayanan berupa peminjaman buku dan pembuatan kartu anggota dibuka Senin s.d. Jum'at pukul 08.00 s.d. 23.00 Wita sedangkan Sabtu dan Minggu dibuka mulai pukul 15.00 s.d. 23.00 Wita. 

Disebutkan Andra, kehadiran kedai kopi dilandaskan pada peraturan Perpustakaan Nasional yang dapat meningkatkan nilai akreditasi. Selain menjadi tempat membaca, ruang kedai kopi juga dapat dimanfaatkan sebagai spot presentasi dan diskusi.

Salah satu pengunjung, Hani, mengaku terkejut ketika tahu bahwa perpustakaan daerah saat ini hadir dengan kedai kopi. Bersama tiga temannya ia memesan es kopi dari kedai yang dinamai Literaria Humilis Coffee itu. Ia pun turut mengajak masyarakat Tanah Laut datang ke perpustakaan daerah sambil menikmati fasilitas yang tersedia.

"Ini inovasi yang bagus. Setelah posting, teman-teman saya jadi banyak yang bertanya," ujarnya setelah memeriksa smartphonenya.

Sementara itu, pemilik kedai kopi Literaria Humilis Coffe, Sukma Jaya, turut berharap kehadiran kedai kopinya di tengah perpustakaan dapat memperbaiki mindset awal bahwa perpustakaan hanya tentang buku.

"Banyak sekali orang berpikir di perpustakaan tidak boleh berisik, tapi disini berbeda, sekarang sudah ada gerakan perpus berisik, dengan ragam aktivitas luar biasa, termasuk kedai kopi ini," jelasnya.

Dijelaskan pula bahwa nama kedai kopi Literaria berasal dari bahasa Yunani berarti literasi dan Humilis berarti rendah. Gabungan nama itu dimaknai sebagai posisi bar rendah pada kedai kopi yang dipadu dengan interaksi antara pengunjung dan pelanggan sehingga menghasilkan ragam literasi di Dispusip Tala. 
(Diskominfo Tala/RZ/RSD).

  

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya