MUI Tanah Laut 2025–2030 Resmi Dikukuhkan, Bupati Ajak Ulama Bersinergi Tangkal Radikalisme dan Bang
Keterangan Gambar : Bupati H Rahmat Trianto bersama pengurud MUI Tanah Laut yang dikukuhkan di Aula Rakat Manuntung Hutanjati, Pelaihari, Sabtu (14/06/2025)

MUI Tanah Laut 2025–2030 Resmi Dikukuhkan, Bupati Ajak Ulama Bersinergi Tangkal Radikalisme dan Bang

Pelaihari— Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanah Laut masa khidmat 2025–2030 resmi dikukuhkan dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula Rakat Manuntung Hutanjati, Pelaihari, Sabtu (14/06/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran ulama sebagai pengayom umat dan mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan keagamaan dan sosial kemasyarakatan.


Kegiatan dihadiri langsung oleh Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto, unsur Forkopimda, pejabat SKPD, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut, serta tokoh-tokoh agama, habaib, dan alim ulama. Turut hadir pula tokoh nasional Wakil Ketua MUI Provinsi Kalimantan Selatan Prof. Dr. KH. Abdul Hafiz Anshari yang mengukuhkan pengurus MUI Tanah Laut.


Dalam laporan panitia, dijelaskan bahwa pengukuhan ini merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Daerah ke-7 MUI Tanah Laut yang telah dilaksanakan pada 2024. Surat Keputusan kepengurusan dari MUI Provinsi Kalimantan Selatan diterima pada 13 Januari 2025. Sebanyak 107 orang pengurus baru dikukuhkan, terdiri dari 40% pengurus lama dan 60% pengurus baru yang berasal dari kalangan guru agama, pengasuh pesantren, cendekiawan, akademisi, hingga pengusaha Muslim. “Kami telah bekerja menjalankan program sejak menerima mandat, namun pengukuhan ini memberikan legitimasi penuh untuk memperkuat langkah-langkah MUI ke depan,” ungkap panitia.


Ketua MUI Tanah Laut, KH Ahmad Syafruddin Noor dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga warisan keilmuan dan perjuangan para ulama terdahulu. Ia mengutip prinsip “al-muhafazhatu ‘ala al-qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah” — menjaga yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.


Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Pemkab Tanah Laut, terutama atas bantuan gedung sekretariat dan mobil operasional untuk mendukung kinerja MUI ke depan. “Kami siap bersinergi dengan para pimpinan majelis taklim, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan untuk membangun umat yang berakhlak dan bermartabat,” ujarnya.


Dalam sambutannya, Bupati H. Rahmat Trianto menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh pengurus MUI yang telah dikukuhkan. Ia menekankan bahwa MUI sejak berdiri pada 26 Juli 1975 bukan hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga sebagai pilar musyawarah umat dalam merespons berbagai tantangan zaman. “Di era digital sekarang, disinformasi dan paham-paham menyimpang menyebar sangat cepat. MUI harus tampil menjadi penyejuk, pelurus, dan benteng akidah umat,” tegas Bupati.


Bupati juga mengajak MUI untuk bersinergi aktif dengan pemerintah dalam menjaga keutuhan umat Islam dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Pada kesempatan itu, Bupati mengumumkan sejumlah program unggulan yang akan dikolaborasikan dengan MUI, di antaranya rencana pembangunan Bahtera Alquran sebagai pusat dakwah terpadu berbasis multimedia dan literasi sejarah Islam. Fasilitas ini nantinya akan dilengkapi dengan perpustakaan, dokumentasi sejarah kenabian, dan pusat edukasi Islam digital yang ramah anak.


Ia juga mendukung rencana pendirian perguruan tinggi keislaman di Tanah Laut sebagai upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan keagamaan. Pemerintah daerah siap memfasilitasi koordinasi dengan Kementerian Agama dan penyediaan lahan untuk mewujudkan hal tersebut.


Bupati pun menyambut baik inisiatif MUI Tanah Laut dalam pengembangan wisata religi berbasis ziarah ulama dan aulia lokal. Direncanakan, akan disusun buku panduan ziarah tokoh-tokoh ulama Tanah Laut agar daerah ini menjadi salah satu destinasi ziarah spiritual di Kalimantan Selatan. “Kalau selama ini warga kita ziarah ke luar daerah, ke depan kita ingin orang-orang dari luar datang ke Tanah Laut. Kita punya kekayaan spiritual yang besar,” jelasnya.


Menutup sambutannya, Bupati berpesan kepada para pengurus MUI agar jangan ragu memberikan saran kepada pemerintah, baik diminta maupun tidak. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh program keumatan dan kebangsaan membutuhkan kolaborasi erat antara ulama dan umara. “Kita bersama-sama menjaga masyarakat, menangkal paham radikalisme, dan membangun generasi yang cinta agama, cinta tanah air,” ucap Bupati.


Acara ditutup dengan penyerahan mobil operasional secara simbolis oleh Bupati kepada Ketua MUI Tanah Laut beserta harapan besar agar kepengurusan MUI Tanah Laut periode 2025–2030 dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan semangat pembaruan yang tetap berpijak pada tradisi keilmuan Islam. (Diskominfostasan Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya