MENGENAL LEBIH DEKAT SARINGKEL PANDAN TANAH LAUT
Keterangan Gambar : Seiring perkembangan jaman serta semakin dikenalnya Sasirangan, kini kain Sasirangan sudah meluas peruntukannya selain fungsi awalnya. Dahulu kain ini hanya digunakan sebagai bagian dari ritual adat suku Banjar.

MENGENAL LEBIH DEKAT SARINGKEL PANDAN TANAH LAUT

Seiring perkembangan jaman serta semakin dikenalnya Sasirangan, kini kain Sasirangan sudah meluas peruntukannya selain fungsi awalnya.
Dahulu kain ini hanya digunakan sebagai bagian dari ritual adat suku Banjar.

Kain Sasirangan saat ini sudah menjadi bahan pakaian sehari-hari masyarakat Banjar, dan sekarang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan baik formal maupun non formal.

Di Tanah Laut sendiri produk kreasi kain Sasirangan sudah dikenal ditingkat Nasional, ada yang bermotif kijang yang merupakan maskot Tanah Laut, ada juga jagung, anggrek, yang sekarang menjadi pakaian kerja Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang dikenakan pada setiap Hari Kamis dan beberapa kegiatan resmi lainnya.

Seiring kreatifitas dan inovasi yang terus meningkat dari pengrajin Sasirangan di Tanah Laut sekarang ada motif baru yang beberapa waktu lalu dilauncing Bupati Tanah Laut di gedung baru Sentra Industri Kecil Menengah di Kecamatan Tambang Ulang yang di beri nama Saringkel Pandan (Sasirangan Ringkel Tuntung Pandang).

Motif baru ini sangat jauh berbeda dengan motif sasirangan biasa yang sudah ada, kombinasi warna yang elegan dan proses pembuatannyapun lebih rumit dari Sasirangan biasa.

Pariadi pemilik Radita Sasirangan desa Martadah Baru Kecamatan Tambang Ulang saat ditemui Diskominfo dirumahnya, Selasa (18/02) mengatakan proses pembuatan motif Saringkel ini melalui 3 teknik kolaborasi yaitu di motif terus di jelujur dan di jahit smok atau cubit sehingga menjadi ringkel setelah diwarna. Ringkel sendiri berasal dari sifat produk akhir, hasil kolaborasi teknik yang dilakukan tersebut.

Untuk bahan pewarna motif ringkel ini memakai pewarna batik beda dengan motif Sasirangan biasa. Teknik pewarnaannya pun melalui penjemuran terik sinar matahari (oksidasi) untuk menimbulkan warna yang cantik dan berbias, sinar matahari menjadi faktor yang paling mendukung dalam mendapatkan motif ringkel ini.

"Uniknya motif ringkel ini mewarna satu kali dapatnya dua warna setelah proses oksidasi tadi",ujar Pariadi.

Sementara itu Kepala Bidang Perindustrian Disnakerin Tanah Laut Dwi Laksmina Yunika saat ditemui Diskominfo diruang kerjanya mengatakan Disnakerin khususnya dibidang Perindustrian membina semua IKM (Industri Kecil Menengah) yang ada di Tanah Laut dan memberikan pelatihan - pelatihan, termasuk IKM Sasirangan.

Pada awalnya hanya pelatihan Sasirangan biasa kemudian IKM-IKM tersebut sudah ada yang mulai memproduksi dan unggul dibidang Sasirangan, kemudian pihaknya (Disnakerin) mengikutkan kembali IKM tersebut untuk mengikuti pelatihan di Yogyakarta yang menghasilkan kreasi teknik ringkel ini.

Kemudian motif ringkel ini dikolaborasikan dengan motif Sasirangan maka diberi nama oleh Bupati Tanah Laut Saringkel Pandan (Sasirangan Ringkel Tuntung Pandang).(Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya