Masyarakat Harus Lebih Peduli Tentang Sampah

Masyarakat Harus Lebih Peduli Tentang Sampah

PELAIHARI - Hasil analisis target Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga menunjukkan bahwa potensi timbunan sampah berdasarkan jumlah penduduk Tanah Laut (Tala) 365.000 jiwa dikalikan menghasilkan 0,4 Kg per jiwa menghasilkan sampah sebanyak 146 Ton sampah per hari.

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH) Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tala menggelar sosialisasi persuasif kepada masyarakat terhadap permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh sampah, pada acara Talk Show di Radio Tuntung Pandang, kamis (31/03/22).

Kepala Bidang P2KLH H. Adi Rahman menyampaikan dalam kurun waktu satu tahun kedepan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakunci tidak akan sanggup menampung semua jumlah sampah di Tala. Saat ini layanan sampah dari pemerintah hanya 70-80 ton per hari, sehingga masih 40-60% sampah yang diluar TPA.

"Terjadinya kendala pengelolaan sampah ini disebabkan beberapa hal seperti terbatasnya ketersediaan kontainer sampah, armada pengangkut sampah (truk), terdapat titik penempatan kontainer dengan jarak layanan jauh dari TPA, keterbatasan anggaran operasional pengangkutan sampah seperti bahan bakar minyak (BBM), lokasi penempatan kontainer yang tidak layak seperti tidak luas dan tidak permanen, ruang gerak kelola TPA sudah sangat terbatas dan upaya pengurangan sampah sebelum ke TPA masih rendah," ujarnya.

Ia juga menuturkan beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah bahkan mengubah paradigma masyarakat tentang sampah menjadi salah satunya.

"Membangun Tempat Pengelolaan Sampah secara Reuse, Reduse, Recycle (TPS3R), mengembangkan Bank Sampah sekaligus tempat edukasi agar masyarakat menjadikan sampah menjadi sumber daya bernilai ekonomi untuk menambah pendapatan, dan mengembangkan teknologi pengolahan sampah seperti mengelola magoot, sampah sinergis, serta bekerjasama dengan semua pihak swasta agar berkontribusi terhadap pengurangan sampah di Tala," lanjutnya.

Adi menambahkan, ada juga sumberdaya anorganik daur ulang sampah, Refused Derived Fuel dan Solid Recovered Fuel sebagai bahan bakar dan co-firing pendamping batu bara, pembangkit listrik

Ia juga memyampaikan edukasi peduli sampah melalui sosial media seperti Instagram juga mereka lakukan bahkan langsung turun ke sekolah untuk memberikan edukasi peduli sampah sejak dini, Ia juga berpesan kepada masyarakat bantu kami mengelola sampah agar Tala Barasih. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya