Mahasiswa Politala Bisa Menjadi Penggerak di Sektor Kerajinan Tangan
Keterangan Gambar : Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Industri (Dinaskerind) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Masturi, SSTP, menutup secara resmi Pelatihan Anyaman Pandan pada Senin (4/11) di Ruang Karet Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala).

Mahasiswa Politala Bisa Menjadi Penggerak di Sektor Kerajinan Tangan

Tala-Info Publik, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Industri (Dinaskerind) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Masturi, SSTP, menutup secara resmi Pelatihan Anyaman Pandan pada Senin (4/11) di Ruang Karet Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala).

Pelatihan yang diikuti 22 mahasiswa Politala selama 3 hari tersebut pada acara penutupannya oleh Dinaskerind Tala turut dihadirkan pihak-pihak yang dapat menjadi akses bagi para mahasiswa yang ingin berwirausaha nantinya, yaitu perwakilan dari pihak Baznas Tala, Kepala BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Tala, Kepala Cabang Pembantu Bank Kalsel Pemkab Tala dan Ketua APHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft) Tanah Laut.

Direktur Politeknik Negeri Tala, Dr. Mufrida Zein, S.Ag, M.Pd, menyampaikan apresiasi kepada Dinaskerind yang sudah berkontribusi pada salah satu komitmen Politala untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja tapi juga siap berwirausaha. Ia berharap nantinya pihak-pihak yang dapat menjadi akses bantuan permodalan dapat memberikan kuliah umum, dan berkaitan dengan pelatihan keterampilan ia mengharapkan tidak hanya diadakan satu kali itu saja, namun bisa berkelanjutan dirutinkan.

"Kalau kegiatannya setiap satu bulan sekali, kami siap dengan tempatnya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinaskerind Tala, Masturi, dalam sambutannya menjelaskan kepada mahasiswa mengenai alur tahapan permodalan yang sudah ada dalam kebijakan pemerintah Kabupaten Tanah Laut.

"Modal ini ada jenjangnya, kalau masih rintisan untuk memiliki mental berbisnis, ada baznas, karena di sana awalnya kita sebagai penerima bantuan dana zakat sedekah dan infaq, tapi selanjutnya akan dilatih mentalnya supaya bisa menjadi orang yang berhasil dan akhirnya menjadi orang yang berzakat," ucapnya.

Lebih lanjut, dari baznas tersebut ada program tala sejahtera, bentuknya bantuan, tidak ada bunga, tidak ada pengembalian, dan jaminannya adalah keterampilan.

"Kemudian jika sudah berhasil menjadi orang yang berzakat, kita ingin meningkatkan produksi usaha lagi, maka pemkab tanah laut melalui BPR menyediakan program akses untuk UKM yang sudah meningkat, pinjaman mulai 5 juta, bunga 0%, tapi harus dibalikkan karena ini pinjaman. Kemudian kalau produksinya mau ditingkatkan lagi dan perlu tambahan modal lebih besar, maka ada program pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari Bank Kalsel, untuk pinjaman lebih dari 15 Juta, sudah ada Bunganya tapi rendah, dan harus dikembalikan," jelasnya

Masturi mengaku tidak terlalu berharap mahasiswa menjadi pengrajin anyaman pandan tetapi Ia menginginkan mahasiswa bisa menjadi penggerak di level menengah untuk sektor kerajinan tangan.

"Hari ini saya tidak berharap lebih, setelah dilatih kerajinan pandan lalu setelah ini adik-adik bisa membuat, biasanya sudah, tapi sebenarnya yang saya titip (pesan) untuk adik-adik (adalah) menjadi enterpreneur. Ketika lulus, fokus pada anyaman pandan, tetapi pemilik workshopnya, manajer workshopnya, pemilik galerinya, membangun jejaring pasarnya, yang akan mengekspor nantinya, itu yang kita inginkan dari adik-adik lulusan Politeknik" ujarnya. (Diskominfo)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya