Lewat Jalur Tak Resmi, Disnakerind Tala ...

Panyipatan - Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Tanah Laut (Tala) kini telah memproses aduan dari dua warga purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Batakan Kecamatan Panyipatan.

Diketahui, aduan yang dilayangkan oleh kedua eks PMI tersebut buntut dari gaji mereka saat bekerja di luar negeri tidak dibayarkan oleh majikan, termasuk gaji pada satu bulan terakhir mereka bekerja.

Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (P2TK) pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Tala, Eliza Meilani mengatakan, setelah ditelusuri keduanya ternyata berangkat menjadi PMI sewaktu itu bukan melalui jalur resmi yang telah diatur oleh pemerintah. Kendati demikian, Eliza mengatakan akan berupaya membantu apapun kesulitan yang dialami oleh warga Tala.

“Disnakerind bersama dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Kalimantan Selatan (BP3MI Kalsel) mencoba memfasilitasi pengaduan dari keduanya ini dengan mengirimkan surat ke Kementerian Luar Negeri tujuan KJRI Jeddah dengan tembusan BP3MI Jakarta kemudian Dinas KEtenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalsel,” beber Eliza pada Jumat (9/6/2023).

Berkaca dengan kejadian ini, Eliza pun berharap semakin banyak warga Tala yang dapat memahami prosedur resmi apabila tertarik menjadi PMI. Dirinya tidak ingin kejadian yang menimpa dua warga Desa Batakan yang bahkan telah bekerja tiga hingga lima tahun di luar negeri ini terulang kembali.

“Makanya, kami menghadirkan narasumber istimewa langsung dari BP3MI Kalsel pada layanan Manunggal Tuntung Pandang (MTP) tepat di Desa Batakan dengan harapan informasi mengenai lowongan pekerjaan ataupun tata cara migran yang sesuai sampaikan kepada masyarakat,” tutup Eliza. (Diskominfo Tala)