Dinkes Tala Monev POPM Kecacingan
Keterangan Gambar : "Tahun 2010 Tanah Laut memiliki prevalensi kecacingan 24,66%, dari Kementrian Kesehatan menargetkan akhir tahun 2019 prevalensi kecacingan anak-anak di Kabupaten Tanah Laut bisa kurang dari 10%" ucap Antonius Jaka selaku Kepala Bidang Pencegah dan Pengendali Penyakit Dinas Kesehatan Tanah Laut, ketika membuka Pertemuan Monetoring dan Evaluasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut, Kamis (19/9)

Dinkes Tala Monev POPM Kecacingan

Tala-Info Publik, "Tahun 2010 Tanah Laut memiliki prevalensi kecacingan 24,66%, dari Kementrian Kesehatan menargetkan akhir tahun 2019 prevalensi kecacingan anak-anak di Kabupaten Tanah Laut bisa kurang dari 10%" ucap Antonius Jaka selaku Kepala Bidang Pencegah dan Pengendali Penyakit Dinas Kesehatan Tanah Laut, ketika membuka Pertemuan Monetoring dan Evaluasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut, Kamis (19/9).

Pertemuan tersebut diadakan oleh Dinas Kesehatan Tanah Laut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dengan tujuan evaluasi setelah 3 tahun berjalannya Program POPM Kecacingan, yaitu pemberian obat pencegah massal kecacingan secara gratis 2 kali dalam setahun, setiap bulan februari dan agustus.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 peserta yang merupakan perwakilan dari Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, TP PKK Tala, Kepala Sekolah SD/MI, dan Puskesmas se Kabupaten Tala.

Para peserta mendapatkan dua materi berbeda yang disampaikan oleh dua narasumber dari Dinkes Provinsi Kalsel, yaitu Mursalin mengenai Program Pencegahan dan Pengendalian Cacingan, dan Hj. Nuraina mengenai Strategi Peningkatan Cakupan POPM Filariasis dan Kecacingan.

Jaka berharap dengan adanya pertemuan tersebut peserta bisa mendapatkan evaluasi pelaksanaan POPM yang telah dilaksanakan selama 3 tahun, dan jika belum mencapai target diharapkan tahun depan bisa lebih efektif lagi.

"Harapannya peserta mendapatkan evaluasi pelaksanaan, yang sudah dilaksanakan selama 3 tahun, untuk pemberian obat cacing ini, kalaupun nanti masih belum mencapai yang diharapkan, di tahun 2020 diharapkan lebih efektif lagi" ujarnya (diskominfotala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya