CUACA EKSTREM AWAS POHON TINGGI
Keterangan Gambar : Sejak 13 Januari sampai dengan Bulan Juni 2020 Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) telah menetapkan status siaga darurat untuk bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Apel siaga telah juga telah dilakukan beberapa waktu yang lalu oleh Pemda Tala di Halaman Pertasi Kencana sebagai tanda kesiapan Pemerintah bersama pihak terkait dalam menghadapi bencana banjir, baik untuk personil maupun perlengkapan.

CUACA EKSTREM AWAS POHON TINGGI

Sejak 13 Januari sampai dengan Bulan Juni 2020 Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) telah menetapkan status siaga darurat untuk bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Apel siaga telah juga telah dilakukan beberapa waktu yang lalu oleh Pemda Tala di Halaman Pertasi Kencana sebagai tanda kesiapan Pemerintah bersama pihak terkait dalam menghadapi bencana banjir, baik untuk personil maupun perlengkapan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), M. Kusri dalam keterangannya usai menghadiri apel Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Nasional Tahun 2020 Kabupaten Tala, Rabu (12/02) menyampaikan hingga saat ini untuk personil, peralatan dan logistik dalam menghadapi bencana banjir dikatakan siap.

Terkait personil Kusri menjelaskan telah berkoordinasi dengan TNI, Polri dan Relawan yang akan bertugas sesuai tugas pokoknya masing-masing. Terkait peralatan apabila memerlukan alat berat maka Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan siap membantu. Sedangkan untuk kesediaan logistik sudah terjalin sinergi antara BPBD, PMI, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura, PDAM dan DPRKPLH.

Pos Komando saat ini dikatakan Kusri telah terpasang di BPBD sedangkan Pos keselamatan lengkap dengan perahu karet sudah didirikan di lima Kecamatan rawan banjir yaitu Kecamatan Jorong, Kintap, Takisung, Bati-bati dan Kurau. Meskipun tidak didirikan di setiap kecamatan namun lima titik tersebut dirasa cukup dekat dengan kecamatan yang lain sehingga penanganan bencana akan tetap bisa segera dilakukan.

Misalnya pada kejadian bencana banjir terbaru yaitu di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan yang berdampak kepada 152 Kepala Keluarga, Kusri menjelaskan lokasi tersebut dekat dengan pos yang ada di Kecamatan Takisung sehingga seluruh personil bisa segera berkoordinasi ke lokasi bencana dan mengevakuasi korban terdampak banjir. Namun karena banjir tidak terlalu tinggi, dikatakan banyak warga yang masih menetap merasa aman di rumahnya masing-masing.

Kusri turut menghimbau kepada masyarakat Tanah Laut yang sedang menghadapi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi agar selalu waspada.

"Kalau ada pohon yang tinggi dan sudah rapuh bisa ditebang, karena angin juga cukup kencang" himbau Kusri.(Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya