BAHAN PAKAN LOKAL UNTUK BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITBANGTAN
Keterangan Gambar : Kunjungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ke Kelompok Tani Sumber Agung Desa Durian Bungkuk Kecamatan Batu Ampar pada Kamis (17/12)

BAHAN PAKAN LOKAL UNTUK BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITBANGTAN

Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan ayam kampung hasil inovasi dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian. Di Kabupaten Tanah Laut, Ayam KUB dikembangkan oleh Kelompok Tani Sumber Agung Desa Durian Bungkuk Kecamatan Batu Ampar yang melaksanakan Pengembangan Model Perbibitan Ayam KUB. Hal ini diketahui saat kunjungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ke Kecamatan Batu Ampar pada Kamis (17/12).

Ayam KUB memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur lebih banyak mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, memiliki bobot badan umur 20 minggu (±5 bulan) berkisar antara 1.200-1.600 gram, umur awal bertelur lebih awal sekitar 20-22 minggu dengan bobot telur 35-45 gram. Masa mengeram ayam yang berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali serta lebih tahan terhadap penyakit.

Dituturkan Ali Fadholi, Ketua Kelompok Sumber Agung Desa bahwa budidaya Ayam KUB sangat menguntungkan, meskipun pada masa Pandemi Covid-19, usaha ternak yang kelola masih bisa bertahan dan bahkan terus mengalami peningkatan pemesanan penyediaan Day Old Chicken (DOC/bibit ayam) baik oleh peternak di Kabupaten Tanah Laut maupun di luar daerah.

Ali juga menyampaikan untuk menghemat pengeluaran pada biaya pakan, selain menggunakan pakan pabrikan juga dilakukan pemanfaatan bahan pakan lokal yakni Jagung dan Bungkil Kelapa Sawit yang mudah didapatkan disekitar lokasi usaha. Guna memenuhi kebutuhan nutrisi pada pakan dapat terpenuhi ditambahkan Tepung Ikan dan Tepung Daging.

"Semua bahan dicampur dan kemudian dilakukan fermentasi selama kurang lebih 3 hari, dengan menggunakan box steroform sebagai tempat penyimpanan," ujar Ali.

Selain itu, Ali juga menyebutkan bahwa pakan yang diolah bisa diberikan kepada Ayam KUB dengan kisaran umur 1 bulan hingga usia produktifnya 5 bulan. Perbandingan pakan untuk tahap pembesaran ini 30% pakan pabrikan dan 70% pakan bahan lokal.

Hingga saat ini, ayam KUB yang dipelihara berjumlah sekitar 400 ekor lebih, telur yang dihasilkan setiap hari dikumpulkan untuk kemudian ditetaskan menggunakan mesin penetas. Ketersediaan pakan sangat mempengaruhi usaha Ayam KUB, dalam setiap minggu dilakukan produksi pakan bahan lokal sejumlah 300 kg.

"Harapan kami kedepannya selain dibantu dalam Analisa Proksimat Lengkap pada pada Pakan, kami berharap kepada Pemerintah untuk dibantu pengadaan oven pengering, agar kualitas pakan yang kami buat bisa lebih baik lagi", ujar Ali Fadholi

Selanjutnya, Kepala Bidang Perbibitan, Produksi dan Pakan, Dianakkeswan Kab. Tanah Laut, Ferry Kusmana, menyampaikan bahwa keunggulan Ayam KUB dapat muncul sesuai dengan karakteristiknya apabila didukung dengan pakan yang cukup baik nilai nutrisi maupun jumlah pakan yang diberikan.

"Pakan Ayam KUB pada prinsipnya sama dengan pakan ayam pada umumnya, sumber-sumber bahan pakan yang biasa digunakan untuk pakan ayam bisa digunakan untuk pakan Ayam KUB. Karena keunggulannya itulah, Ayam KUB di Kabupaten Tanah Laut harus terus dikembangkan untuk memberikan kontribusinya dalam pengembangan peternakan di pedesaan. Sangat diperlukan faktor pendukung berupa pakan yang tidak hanya cukup secara kuantitatif tetapi juga secara kualitas memenuhi syarat kesehatan Ayam KUB", paparnya.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Kepala Seksi Pakan Ternak dan Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya