ANTISIPASI DAMPAK EKONOMI AKIBAT COVID-19
Keterangan Gambar : Berkenaan dengan hal tersebut dilaksanakan Rapat Koordinasi Antisipasi dampak ekonomi masyarakat akibat Covid - 19 di Gedung Sarantang Saruntung, Senin (6/04).

ANTISIPASI DAMPAK EKONOMI AKIBAT COVID-19

Pengaruh besar Wabah Covid - 19 ini fakta yang tidak dapat dipungkiri. Perputaran ekonomi masyarakat menurun setelah diterapkannya kebijakan social atau physical distancing, mulai dari pembatasan perjalanan, dan penutupan berbagai destinasi pariwisata, yang berakibat berbagai sektor ekonomi terdampak, seperti transportasi, jasa, perdagangan, dan keuangan.

Berkenaan dengan hal tersebut dilaksanakan Rapat Koordinasi Antisipasi dampak ekonomi masyarakat akibat Covid - 19 di Gedung Sarantang Saruntung, Senin (6/04).

Bupati Tanah Laut H. Sukamta yang memimpin Rakor menyampaikan dampak covid - 19 ini secara ekonomi sudah terasa di Kabupaten Tanah Laut, para PKL sudah mengalami penurunan pendapatan yang signifikan, Pasar mulai sepi, pekerja informal juga terdampak, dan tukang tukang pekerja sudah terlihat berkeluh akan akibat wabah virus ini.

"Hal ini harus segera kita antisipasi dan perhitungkan", ujar H. Sukamta.

H. Sukamta mengatakan kebutuhan akan pangan yang sangat perlu kita bantu penuhi. Ditekankan kepada SKPD terkait untuk mengkalkulasi dan mempunyai data yang lengkap agar dapat diambil kebijakan dan dihitung indeksnya guna memudahkan dalam menyediakan kebutuhan pangan warga Tanah Laut minimal 3 bulan kedepan bagi warga yang benar benar terdampak covid - 19 ini.

Bupati juga menyampaikan perlu membangun stimulan ekonomi untuk tetap hidup, maka dari itu pihaknya tidak menutup pasar karena ini adalah mesin ekonomi.
Tetapi harus ditata supaya pasar tidak menjadi pusat penularan covid - 19 ini.

"Masker saat ini menjadi masalah. Kita memberikan anggaran untuk membeli bahan bahannya dan kita berdayakan penjahit penjahit untuk membuat masker atau baju pelindung, dan ini adalah bagian dari stimulan ekonomi agar tetap bertahan, karena mereka mendapatkan upah", ujar Sukamta.

Senada dengan Bupati, Sekda Tanah Laut H. Dahnial Kifli yang mendampingi Bupati dalam Rakor menyampaikan untuk mendata program Jaring Pengaman Sosial dan data masyarakat yang tidak mampu.

Asisten Ekobangkesra Akhmad Hairin dalam kesempatan Rakor ini melaporkan dari data Dinsos sebanyak 33.539 warga kurang mampu, 13.737 diantaranya sudah mendapatkan bantuan sembako, sehingga tersisa sebanyak 19.802 orang.
Selanjutnya 355 orang berkebutuhan khusus, 2.715 orang Lansia sehingga total yang dibantu Dinsos ini adalah 22.872.

Dari Disnakerin IKM yang terimbas dari wabah corona ini ada 44 orang dan tenaga harian lepas sebanyak 2634 sehingga total 2678. data Diskopdag untuk UMKM ada 650 orang termasuk penjual pentol, penjual es dan lainnya.
Dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan ada nelayan sebanyak 3673 orang pembudidaya ikan 1322 orang sehingga total 4993 orang, dengan demikian total yang perlu dibantu 31.193.

"Data yang perlu dibantu ini akan disampaikan juga ke tingkat Propinsi karena Propinsi yang akan ikut membantu sebesar 30%, namun seandainya tidak dibantu Pemerintah Daerah tetap bertanggung jawab kepada rakyatnya," ungkap Bupati.

Selain itu diharapkan bagi SKPD terkait yang mungkin masih ada yang belum termasuk data orang terdampak covid - 19 ini agar segera membuat datanya, seperti supir, tukang ojek yang dalam hal ini dibawah Dishub untuk bisa mengumpulkan datanya yang lengkap.

"Program Jaring Pengaman Sosial segera kita eksekusi saja secepatnya karena datanya sudah ada sambil kita menyusun program program stimulan ekonomi kita kalau covid 19 ini sudah bisa kita selesaikan", tutup H. Sukamta.

Berhadir pada Rakor ini dari unsur Forkopimda, para Asisten, para Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. (Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya